Tiga Oktober Dua Ribu Sepuluh
oleh : Icha Nurissa Febri Teria Arif (@ichaaaen) kelas IX a
Wajah berbentuk hati, mata
bulat, hidung mancung, rambut gelombang,badan berisi, kulit kuning langsat.
Yah, begitulah gambaran seorang anak kecil bernama Rico, lengkapnya Rico
Choirul Ihwan. Dia adalah adik ku, adik ke dua ku.
“De! Mandi
dulu! Jangan main terus! Nanti telat loh masuk TPA nya!” panggil mamah.
Ya,
Rico baru berumur 6 tahun. Tapi dia gak
bisa ngerayain ulang tahun nya setiap
tahun. Karna dia lahir di tahun kabisat, tepatnya tanggal 29 February 2004.
Unik? Itu menurutku.
* * *
“De, mau
ikut kaka ga?” tanyaku.
“Mau kemana
ka?”
“Kaka mau ke
mall beli peralatan sekolah kaka sama kamu jga kan kamu juga udah masuk SD”
jelasku.
“Ikuuuuttt!!!!”
“Yaudah
cepetan nanti kita kesorean nih”
“Oke!”
Kebetulan
tahun ini aku masukSMP dan dia masuk SD. Adikku yang pertama ada di Lampung,
dia bersama uwak ku disana.
*
* *
“Assalamualiakum!!
Mamah Iko pulang!!”
“Waalaikumsallam,
saying. Udah belanjanya? Beli apa aja?” Tanya mamah.
“Iko beli
buku sama sampulnya yang gambar robot loh. Trus tempat pensil nya juga bentuk
mobil”
“Yaudah
ganti baju dulu sana, trus tidur kan cape abis belanja Iko nya”
“De, kamu mau tidur sama kaka ga di
rumah abah?”
“Iya IKo tidur sama kaka”
“Udah bilang mamah?”
“Udah ko”
“oh yaudah”
Biasa nya aku tidur dirumah abahku.
Kali ini bareng Rico, dia takut kalo tidur sendiri. Tiba-tiba……………
“ka, Iko tidur sendiri aja disini.
Kaka tidur dirumah aja jagain mamah ya”
“ko gitu? Emang nya kenapa?” Tanya
ku heran
“Gapapa ko”
“oh yaudah deh”
*
* *
Hari minggu, hari libur, dan hari
yang bikin males ngapa ngapain. Dan hari ini aku di bangunin sama Iko buat
sholat shubuh.
Hari minggu biasanya aku dan Iko
ditinggal mamah kepasa, tapi tumben banget Iko mau ikut mamah kepasar. Padahal
dia lagi ga enak badan.
Selang sejam setalah mamah pergi
kepasar. Tiba-tiba ada seorang bapak-bapak dateng kerumah dan bilang…..
“Permisi…. Rumah teh Yati yang mana
ya?” Tanya bapak itu.
“Saya anaknya pak, ada apa ya pak?”
Tanya ku.
“Itu de, mamah kamu kecelakaan
didepan pasar, motor nya di tabrak truk”
“Astagfirulloh….!!! Bapak serius?”
Tanya ku ga percaya.
“Iya, yaudah saya permisi dulu.
Assalamualikum”
“Waalaikumsallam”
Rasanya gapercaya sama apa yang
dibilang sama bapak yang tadi itu. Tapi, galam setelah bapak itu pergi mamah
pulang dengan Iko yang ada di pelukan mamah.
“Mah, mamah gapapa kan? Kata nya
mamah kecelakaan?” mamah Cuma nangis dan ga jawab pertanyaanku.
“Mah, Iko kenapa mah?! Mamah jangan
diem aja mah?! Jawab mah?!”
“Sayang, kamu harus ikhlas ya. Iko
udah ga ada sama kita lagi disini” jelas mamah sambil menangis.
“Apasih yang mamah bilang?! Iko itu
Cuma pingsan mah! Liat itu Iko Cuma pingsan! Mamah gausah bohong mah!”
teriakku.
Sejenak rumah ku sudah ramai oleh
para tetangga yang berdatangan. Kaka ku memelukku dan berusaha menennagkan ku.
Tapi aku tak percaya bahwa diia udah ga ada.
* * *
Kenangan 6
tahun bersama nya tak akan pernah kulupakan. Tiga Oktober Dua Ribu Sepuluh, Itu
tanggal dimana hari, jam, menit, dan detik terakhirku bersamanya. Sampai
sekarang aku masih merasa bahwa dia tak pernah meninggalkan ku sendiri. Dia
selalu ada disini, didalam hatiku. Aku akan selalu menjaga mamah dengan baik,
seperti yang dia inginkan.
Rico
ChoirulIhwan, nama itu akan selalu aku kenang sampai akhir hayatku. Selalu dan
akan selalu kami mendoakanmu… selamat jalan adikku. Kita akan bertemu bila
waktu itu datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar