1. Latar Belakang Kedatang Bangsa
Barat/Eropa
a. “Book
of Various Experiences” karangan Marcopollo,
b. Perang
Salib (1543), antara Romawi Timur vs. Turki,
c. Harga
rempah-rempah yang sangat tinggi di wilayah Eropa.
Kemudian
menurut Perjanjian Tordesillas (1493), antara Spanyol dan Portugis melakukan
pelayaran. Spanyol mengambil rute barat, sedangkan Portugis mengambil rute
timur.
Rute
Spanyol : Samudra Atlantik, Amerika, Samudra Pasifik, Fhilipina, Kepulauan
Maluku. Dipimpin oleh Ferdinand Magelheans dan Juan
Sebastian de Alcano. Namun, ketika di Fhilipina terjadi
perlawanan oleh masyarakat setempat, Ferdinand Magelheans terbunuh, hingga
akhirnya perjalanan Spanyol ke Maluku hanya di pimpin oleh de Alcano.
Sedangkan
Rute Portugis : Tanjung Harapan-Afrika Selatan (1484) oleh Bartholomeus
Diaz, Calicut/Calcuta-India (1498) oleh Vasco de Gama, Selat Malaka
(10 August 1511) dan Kep. Maluku (1512) oleh Alfonso de Albuquerque.
2. Kolonialisme berasal dari kata koloni, yaitu
daerah pendudukan. Pada awalnya kolonialisme diartikan dengan menanam sebagian
masyarakat diluar batas atau lingkungan daerahnya. Kolonialisme merupakan
politik yang dijalankan mengenai suatu koloni, suatu daerah jajahan, sebagai
bagian dari imperium (Rocmadi, 1993).
3. Imperialisme berasal dari kata imperare atau imperium,
yang artinya daerah pendudukan. Imperialisme mempunyai pengertian sebagai suatu
perluasan wilayah atau daerah kekuasaan/jajahan baik dengan cara halus
(ekonomi, budaya, ideologi) ataupun dengan paksaan (kekuatan
bersenjata) yang dipergunakan untuk kepentingan sendiri (negara atau
imperiumnya).
Imperialisme
terdiri dari :
a. Imperialisme
kuno, memiliki tujuan : gold(mencari kekayaan), glory (mencari
kejayaan bangsa), dan gospel (menyebarkan agama nasrani).
b. Imperialisme
modern, bertujuan lebih kepada kegiatan ekonomi, yaitu mendapatkan
daerah penghasil bahan baku; mendapatkan daerah pemasaran hasil industri; dan
sebagai investasi jangka panjang.
4. Imperialisme Portugis di Indonesia
Sejak
Perundingan Saragosa (1526) yang menetapkanbahwa “Daerah perdagangan Portugis
ialah di Kepulauan Maluku, sedangkan daerah perdagangan Spanyol ialah di
Kepulauan Filiphina”.
Kekuasaan
Portugis di Indonesia banyak mendapat perlawanan dari bangsa Indonesia.
Beberapa penyebabnya antara lain :
a. Bangsa
Portugis melaksanakan monopoli perdagangan,
b. Bangsa
Portugis melakukan penyebaran agama,
c. Sikap
bangsa Portugis yang tidak bersahabat.
5. Imperialisme Belanda di Indonesia
Latar
belakang yang menyebabkan bangsa Belanda untuk menemukan dunia timur adalah
dikuasainya Lisabon oleh Spanyol pada tahun 1580 karena Portugis kalah dalam
perang melawan Spranyol. Ketika Lisabon dikuasai Spanyol, para pedagang Belanda
dilarang berdagang di Lisabon, karena kedua negara tersebut terlibat dalam
permusuhan setelah terjadi perang 80 tahun.
Pelayaran Belanda pertama dipimpin oleh Cornelis de
Houtman, dan berhasil mendarat di Kerajaan Banten pada tahun 1596.
Banyaknya pedagang Belanda yang tiba di Indonesia setelah berada di daerah
Maluku mengakibatkan terjadinya persaingan. Dan untuk menghindari persaingan
antar sesama pedagang Belanda, maka pada tahun 1602 Belanda mendirikan kongsi
dagang yang bernama VOC(Vereenigde Ost Indische Company).
Pemerintah
Belanda memberikan hak istimewa kepada VOC atau Hak Octrooi, yang
terdiri dari :
a. Hak
untuk memonopoli perdagangan
b. Hak
untuk mencetak mata uang sendiri
c. Hak
sebagai wakil Kerajaan Belanda di Indonesia
d. Hak
untuk mengadakan perjanjian dengan raja-raja di Nusantara
e. Hak
untuk mengadakan perang
f. Hak
untuk menjalankan kekuasaan kehakiman
g. Hak
untuk menarik pajak
h. Hak
untuk membentuk angkatan perang sendiri
i. Hak
untuk membentuk pemerintahan sendiri
Usaha-usaha
yang dilakukan VOC untuk memonopoli perdagangan :
a. Hak
eksteerpasi, yaitu hak untuk mengurangi/menebang pohon rempah-rempah
apabila rempah-rempah sudah over produksi.
b. Pelayaran
Hongi (hongi Tochten), yaitu pengawasan terhadap pelaksanaan monopoli
perdagangan di Indonesia.
Faktor-faktor
yang menyebabkan bubarnya VOC :
a. Banyaknya
pegawai VOC yang melakukan korupsi
b. Wilayah
Indonesia yang luas, membutuhkan biaya yang besar untuk mengelolanya
c. Biaya
perang untuk menumpas perlawanan yang dilakukan bangsa Indonesia di berbagai
daerah
d. Ketatnya
persaingan dengan kongsidagang lain, seperti EIC(East Indian
Company) milik Inggris
Dan
pada akhir masa kejayaannya VOC masih memiliki hutang sebesar 136juta Gulden,
sehingga tepatnya tanggal 31 Desember 1799, VOC dibubarkan oleh Kerajaan
Belanda.
6. Kekuasaan Perancis di Indonesia
Mengangkat Herman
Willem Daendels sebagai gubernur tahun 1808. Tugas utama
mempertahankan pulau Jawa dari serangan Inggris. Langkah-langkah pertahanan
Daendels:
a. Membangun
jalan raya Anyer-Panarukan ±1.100km
b. Melaksnakan
system kerja rodi
c. Membangun
angkatan perang
d. Mencampuri
urusan intern kerajaan-kerajaan di Indonesia
e. Menjalankan
system pemerintahan secara dictator
f. Perdagangan
budak
Karena
menyengsarakan rakyat dan banyak perlawanan dari masyarakat daerah, tahun 1811
Daendels digantikan oleh Jansens sebagai gubernur. Dan pada
masa pemerintahan Jansens, Inggris menyerang Batavia, dan tanggal 18 September
1811, Belanda menyerah dengan ditandai penandatanganan Kapitulasi Tuntang yang
berisi penyerahan kekuasaan Batavia dari Belanda kepada Inggris.
7. Kekuasaan Inggris di Indonesia
Sir
Thomas Stamford Raffles menjadi
gubernur jendral, kemudian melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Membagi
Pulau Jawa menjadi 16 karesidenan
b. Mengurangi
kekuasaan bupati dan mengangkat bupati sebagai pegawai pemerintahan
c. Menghilangkan
bentuk kerja paksa/rodi
d. Menghapus
pelayaran hongi
e. Melarang
perbudakan, karena tidak sesuai dengan semangat liberalisme
f. Menghapus
segala bentuk upeti
g. Memungut
sewa tanah
h. Melaksanakan
penjurian dalam system peradilan
Jasa-jasa
Raffles :
a. Meneliti
tumbuhan-tumbuhan, salah satunya Rafflesia Arnoldi
b. Membangun
Kebun Raya Bogor
c. Menulis
buku History of Java
Namun,
dikarenakan perancis kalah perang, Napolen Bonaparte harus menandatangi
Konvensi London (1814), yang isinya Perancis harus menyerahkan status
Negara-negara jajahannya ke kedudukan semula sebelum penyerangan Napoleon. Dan
akhirnya Indonesia harus diserahkan kepada Belanda. Penyerahan itu terjadi pada
tahun 1816.
8. Kekuasaan pemerintah Kolonial Belanda
Adanya
perlawanan dari berbagai daerah menyebabkan keuangan Belanda kosong. Kemudian
Pemerintahan Kolonial mendatangkan pakar ekonomi Belanda yang bernama Van
den Bosch. Dan atas persetujuan parlemen Belanda, Bosch menjalankan Cultuul
Stelsel atau system tanam paksa (STP).
Ketentuan
STP :
a. Seperlima
bagian tanah yang subur wajib dijadikan lahan bagi tanaman ekspor (teh, tebu,
tembakau, merica, kayu manis, nila, kapas)
b. Tanah
tersebut di bebaskan dari pajak
c. Hasil
panen diserahkan kepada pemerintah Belanda
d. Bila
harga melebihi taksiran dari pajak, maka kelebihan menjadi miliki rakyat
e. Kegagalan
panan ditanggung pemerintah
f. Tenaga
kerja yang digunakan tidak boleh melebihi tenaga kerja tanaman padi.
Pengaruh
STP
a. Sisi
negative : sebagian rakyat Indonesia mendeita dan kelaparan. Selain itu waktu
yang mereka digunakan untuk mengurus tanaman paksa, sehingga tanaman padi
sendiri terlantar.
b. Sisi
positif : petani Indonesia mulai mengenal jenis tanaman baru yang diunggulkan
sebagai komoditas ekspor.
Ada
beberapa pihak yang tidak setuju dengan pelaksanaan STP :
a. Kelompok
pemilik modal medesak menghapuskan STP dan meminta dijinkan masuk ke Indonesia,
sehingga terciptalah politik Pintu Terbuka.
b. Kritikan
dari golongan humanis di Belanda
9. Pengaruh Imperialisme dan kolonialisme
terhadap bangsa Indonesia
a. Bidang
politik
1. Pamong praja yang berdasarkan garis
keturunan menjadi system kepegawaian
2. Jawa
menjadi pusat pemerintahan dan membaginya menjadi kesatuan-kesatuan wilayah
yang disebut prefektur
3. System
hukum adat berubah menjadi hukum barat modern di setiap prefektur yang
disebut landgracht
b. Bidang
ekonomi
1. Dibukanyan tambang-tambang baru
diwilayah Indonesia
2. Kemajuan industry sudah mulai ada di
Indonesia
3. Adanya pembanguan rel kereta api untuk
distribusi
4. Keadaan rakyat Indonesia tetap menjadi
petani miskin, buruh kebun, dan buruh tambang
c. Bidang
social : adanya pelapisan status social. Dari mulia yang tertinggi untuk orang
eropa, golongan menengah seperti Cina, India, dan Arab. Kemudian golongan bawah
adalah kaum pribumi atau rakyat Indonesia.
d. Bidang
budaya
1. Westernisasi, yaitu pemujaan terhadap
kebudayaan barat secara berlebihan
2. Didirikannya sekolah-sekolah birokrat
untuk kaum pribumi. Selain itu banyak bermunculan sekolah-sekolah untuk rakyat
di tiap daerah.
10. Perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme
di Indonesia
a. Perlawanan
Demak (1512-1513) oleh Dipati Unus
b. Perlawanan
Rakyat Aceh (1607-1636) oleh Sultan Iskandar
c. Perlawanan
Kerajaan Mataram (1628-1629) oleh Sultan Agung
d. Perlawanan
Sultan Hasanudin (1666-1667), Makasar
e. Perlawanan
Rakyat Maluku (15 Mei – 3 Agustu 1817) oleh Kapiten Pattimura
f. Perang
Paderi (1821-1837) oleh Imam Bonjol
g. Perang
Bone (1824-1825) oleh Sultan Bone
h. Perang
Diponegoro (1825-1830) oleh Pangeran Diponegoro
i. Perlawanan
Rakyat Bali (1846-1849) oleh I Gusti Ketut Jelantik
j. Perlawanan
Sisingamangaraja XII (1907), Tapanuli