Sabtu, 12 September 2015

Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia


1.    Latar Belakang Kedatang Bangsa Barat/Eropa
a.     “Book of Various Experiences” karangan Marcopollo,
b.    Perang Salib (1543), antara Romawi Timur vs. Turki,
c.     Harga rempah-rempah yang sangat tinggi di wilayah Eropa.
Kemudian menurut Perjanjian Tordesillas (1493), antara Spanyol dan Portugis melakukan pelayaran. Spanyol mengambil rute barat, sedangkan Portugis mengambil rute timur.
Rute Spanyol : Samudra Atlantik, Amerika, Samudra Pasifik, Fhilipina, Kepulauan Maluku. Dipimpin oleh Ferdinand Magelheans dan Juan Sebastian de Alcano. Namun, ketika di  Fhilipina terjadi perlawanan oleh masyarakat setempat, Ferdinand Magelheans terbunuh, hingga akhirnya perjalanan Spanyol ke Maluku hanya di pimpin oleh de Alcano.
Sedangkan Rute Portugis : Tanjung Harapan-Afrika Selatan (1484) oleh Bartholomeus Diaz, Calicut/Calcuta-India (1498) oleh Vasco de Gama, Selat Malaka (10 August 1511) dan Kep. Maluku (1512) oleh Alfonso de Albuquerque.

2.    Kolonialisme berasal dari kata koloni, yaitu daerah pendudukan. Pada awalnya kolonialisme diartikan dengan menanam sebagian masyarakat diluar batas atau lingkungan daerahnya. Kolonialisme merupakan politik yang dijalankan mengenai suatu koloni, suatu daerah jajahan, sebagai bagian dari imperium (Rocmadi, 1993).

3.    Imperialisme berasal dari kata imperare atau imperium, yang artinya daerah pendudukan. Imperialisme mempunyai pengertian sebagai suatu perluasan wilayah atau daerah kekuasaan/jajahan baik dengan cara halus (ekonomi, budaya, ideologi) ataupun  dengan paksaan (kekuatan bersenjata) yang dipergunakan untuk kepentingan sendiri (negara atau imperiumnya).
Imperialisme terdiri dari :
a.     Imperialisme kuno, memiliki tujuan : gold(mencari kekayaan), glory (mencari kejayaan bangsa), dan gospel (menyebarkan agama nasrani).
b.    Imperialisme modern, bertujuan lebih kepada kegiatan ekonomi, yaitu mendapatkan daerah penghasil bahan baku; mendapatkan daerah pemasaran hasil industri; dan sebagai investasi jangka panjang.

4.    Imperialisme Portugis di Indonesia
Sejak Perundingan Saragosa (1526) yang menetapkanbahwa “Daerah perdagangan Portugis ialah di Kepulauan Maluku, sedangkan daerah perdagangan Spanyol ialah di Kepulauan Filiphina”.
Kekuasaan Portugis di Indonesia banyak mendapat perlawanan dari bangsa Indonesia. Beberapa penyebabnya antara lain :
a.     Bangsa Portugis melaksanakan monopoli perdagangan,
b.    Bangsa Portugis melakukan penyebaran agama,
c.     Sikap bangsa Portugis yang tidak bersahabat.

5.    Imperialisme Belanda di Indonesia
Latar belakang yang menyebabkan bangsa Belanda untuk menemukan dunia timur adalah dikuasainya Lisabon oleh Spanyol pada tahun 1580 karena Portugis kalah dalam perang melawan Spranyol. Ketika Lisabon dikuasai Spanyol, para pedagang Belanda dilarang berdagang di Lisabon, karena kedua negara tersebut terlibat dalam permusuhan setelah terjadi perang 80 tahun.
Pelayaran Belanda pertama dipimpin oleh Cornelis de Houtman, dan berhasil mendarat di Kerajaan Banten pada tahun 1596. Banyaknya pedagang Belanda yang tiba di Indonesia setelah berada di daerah Maluku mengakibatkan terjadinya persaingan. Dan untuk menghindari persaingan antar sesama pedagang Belanda, maka pada tahun 1602 Belanda mendirikan kongsi dagang yang bernama VOC(Vereenigde Ost Indische Company).
Pemerintah Belanda memberikan hak istimewa kepada VOC atau Hak Octrooi, yang terdiri dari :
a.     Hak untuk memonopoli perdagangan
b.    Hak untuk mencetak mata uang sendiri
c.     Hak sebagai wakil Kerajaan Belanda di Indonesia
d.    Hak untuk mengadakan perjanjian dengan raja-raja di Nusantara
e.     Hak untuk mengadakan perang
f.      Hak untuk menjalankan kekuasaan kehakiman
g.    Hak untuk menarik pajak
h.    Hak untuk membentuk angkatan perang sendiri
i.      Hak untuk membentuk pemerintahan sendiri

Usaha-usaha yang dilakukan VOC untuk memonopoli perdagangan :
a.     Hak eksteerpasi, yaitu hak untuk mengurangi/menebang pohon rempah-rempah apabila rempah-rempah sudah over produksi.
b.    Pelayaran Hongi (hongi Tochten), yaitu pengawasan terhadap pelaksanaan monopoli perdagangan di Indonesia.

Faktor-faktor yang menyebabkan bubarnya VOC :
a.     Banyaknya pegawai VOC yang melakukan korupsi
b.    Wilayah Indonesia yang luas, membutuhkan biaya yang besar untuk mengelolanya
c.     Biaya perang untuk menumpas perlawanan yang dilakukan bangsa Indonesia di berbagai daerah
d.    Ketatnya persaingan dengan kongsidagang lain, seperti EIC(East Indian Company) milik Inggris
Dan pada akhir masa kejayaannya VOC masih memiliki hutang sebesar 136juta Gulden, sehingga tepatnya tanggal 31 Desember 1799, VOC dibubarkan oleh Kerajaan Belanda.

6.    Kekuasaan Perancis di Indonesia
Mengangkat Herman Willem Daendels sebagai gubernur tahun 1808. Tugas utama mempertahankan pulau Jawa dari serangan Inggris. Langkah-langkah pertahanan Daendels:
a.     Membangun jalan raya Anyer-Panarukan ±1.100km
b.    Melaksnakan system kerja rodi
c.     Membangun angkatan perang
d.    Mencampuri urusan intern kerajaan-kerajaan di Indonesia
e.     Menjalankan system pemerintahan secara dictator
f.      Perdagangan budak
Karena menyengsarakan rakyat dan banyak perlawanan dari masyarakat daerah, tahun 1811 Daendels digantikan oleh Jansens sebagai gubernur. Dan pada masa pemerintahan Jansens, Inggris menyerang Batavia, dan tanggal 18 September 1811, Belanda menyerah dengan ditandai penandatanganan Kapitulasi Tuntang yang berisi penyerahan kekuasaan Batavia dari Belanda kepada Inggris.

7.    Kekuasaan Inggris di Indonesia
Sir Thomas Stamford Raffles menjadi gubernur jendral, kemudian melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a.     Membagi Pulau Jawa menjadi 16 karesidenan
b.    Mengurangi kekuasaan bupati dan mengangkat bupati sebagai pegawai pemerintahan
c.     Menghilangkan bentuk kerja paksa/rodi
d.    Menghapus pelayaran hongi
e.     Melarang perbudakan, karena tidak sesuai dengan semangat liberalisme
f.      Menghapus segala bentuk upeti
g.    Memungut sewa tanah
h.    Melaksanakan penjurian dalam system peradilan
Jasa-jasa Raffles :
a.     Meneliti tumbuhan-tumbuhan, salah satunya Rafflesia Arnoldi
b.    Membangun Kebun Raya Bogor
c.     Menulis buku History of Java
Namun, dikarenakan perancis kalah perang, Napolen Bonaparte harus menandatangi Konvensi London (1814), yang isinya Perancis harus menyerahkan status Negara-negara jajahannya ke kedudukan semula sebelum penyerangan Napoleon. Dan akhirnya Indonesia harus diserahkan kepada Belanda. Penyerahan itu terjadi pada tahun 1816.

8.    Kekuasaan pemerintah Kolonial Belanda
Adanya perlawanan dari berbagai daerah menyebabkan keuangan Belanda kosong. Kemudian Pemerintahan Kolonial mendatangkan pakar ekonomi Belanda yang bernama Van den Bosch. Dan atas persetujuan parlemen Belanda, Bosch menjalankan Cultuul Stelsel atau system tanam paksa (STP).
Ketentuan STP :
a.     Seperlima bagian tanah yang subur wajib dijadikan lahan bagi tanaman ekspor (teh, tebu, tembakau, merica, kayu manis, nila, kapas)
b.    Tanah tersebut di bebaskan dari pajak
c.     Hasil panen diserahkan kepada pemerintah Belanda
d.    Bila harga melebihi taksiran dari pajak, maka kelebihan menjadi miliki rakyat
e.     Kegagalan panan ditanggung pemerintah
f.      Tenaga kerja yang digunakan tidak boleh melebihi tenaga kerja tanaman padi.
Pengaruh STP
a.     Sisi negative : sebagian rakyat Indonesia mendeita dan kelaparan. Selain itu waktu yang mereka digunakan untuk mengurus tanaman paksa, sehingga tanaman padi sendiri terlantar.
b.    Sisi positif : petani Indonesia mulai mengenal jenis tanaman baru yang diunggulkan sebagai komoditas ekspor.
Ada beberapa pihak yang tidak setuju dengan pelaksanaan STP :
a.     Kelompok pemilik modal medesak menghapuskan STP dan meminta dijinkan masuk ke Indonesia, sehingga terciptalah politik Pintu Terbuka.
b.    Kritikan dari golongan humanis di Belanda

9.    Pengaruh Imperialisme dan kolonialisme terhadap bangsa Indonesia
a.     Bidang politik
1.    Pamong praja yang berdasarkan garis keturunan menjadi system kepegawaian
2.    Jawa menjadi pusat pemerintahan dan membaginya menjadi kesatuan-kesatuan wilayah yang disebut prefektur
3.    System hukum adat berubah menjadi hukum barat modern di setiap prefektur yang disebut landgracht
b.    Bidang ekonomi
1.    Dibukanyan tambang-tambang baru diwilayah Indonesia
2.    Kemajuan industry sudah mulai ada di Indonesia
3.    Adanya pembanguan rel kereta api untuk distribusi
4.    Keadaan rakyat Indonesia tetap menjadi petani miskin, buruh kebun, dan buruh tambang
c.     Bidang social : adanya pelapisan status social. Dari mulia yang tertinggi untuk orang eropa, golongan menengah seperti Cina, India, dan Arab. Kemudian golongan bawah adalah kaum pribumi atau rakyat Indonesia.

d.    Bidang budaya
1.    Westernisasi, yaitu pemujaan terhadap kebudayaan barat secara berlebihan
2.    Didirikannya sekolah-sekolah birokrat untuk kaum pribumi. Selain itu banyak bermunculan sekolah-sekolah untuk rakyat di tiap daerah.

10.  Perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme di Indonesia
a.      Perlawanan Demak (1512-1513) oleh Dipati Unus
b.      Perlawanan Rakyat Aceh (1607-1636) oleh Sultan Iskandar
c.       Perlawanan Kerajaan Mataram (1628-1629) oleh Sultan Agung
d.      Perlawanan Sultan Hasanudin (1666-1667), Makasar
e.      Perlawanan Rakyat Maluku (15 Mei – 3 Agustu 1817) oleh Kapiten Pattimura
f.       Perang Paderi (1821-1837) oleh Imam Bonjol
g.      Perang Bone (1824-1825) oleh Sultan Bone
h.      Perang Diponegoro (1825-1830) oleh Pangeran Diponegoro
i.        Perlawanan Rakyat Bali (1846-1849) oleh I Gusti Ketut Jelantik

j.       Perlawanan Sisingamangaraja XII (1907), Tapanuli

Contoh Teks Eksplanasi - Gunung Meletus


Kerak bumi adalah lapisan tipis batuan padat yang berada dilapisan bumi paling luar yang memiliki ketebalan 10 hingga 70 Km yang mengambang di lapisan lebih tebal yang disebut dengan selimut bumi. Selimut bumi ini terdiri dari batuan yang padat dan memiliki ketebalan sampai 2.900 Km dari ini bumi yang mencapai 400 Km. Inti bumi terdiri dari batuan cair di mana batuan berada pada suhu 1100-1200° C di lapisan paling dangkal dan lebih panas serta semakin panas dengan meningkatnya kedalaman. Batuan cair ini  terdiri dari berbagai mineral dan sulfur serta pijar yang mencair yang disebut cairan magma yang keluar dari gunung berapi pada permukaan kerak bumi dan menjadi batu lava ketika membeku.

Kerak bumi memberikan sebuah tekanan besar pada mantel magma yang cenderung keluar pada setiap titik lemah yang berada di atas kerak bumi, yang terbentuk oleh beberapa patahan, untuk naik dan keluar di atas permukaan. Gunung berapi dengan bentuk kerucut yang khas terbentuk menjadi banyak lapisan dari letusan lava terpadatkan selama ratusan hingga ribuan tahun. Hal tersebut merupakan kehidupan normal gunung berapi.

Letusan magma mereda oleh gas-gas terlarut di dalamnya, terutama karena magma melintasi lapisan kerak bumi dan mendekomposisi bagian dari batuan di sepanjang jalan. Jadi, magma jenuh di bawah tekanan besar dengan gas-gas seperti CO2 (karbondioksida), SO2 (belerang), HCl (asam sulfat), HF, H2O(air), H2 (hydrogen) dan lainnya. Ketika magma naik sepanjang lubang utama dari gunung berapi, tekanan berkurang dan gas terpisah dari magma membentuk gelembung. Ini cenderung untuk naik ke atas dan meningkatkan tekanan yang diberikan ke atas oleh lava.

Penting untuk diketahui bahwa magma meletus dari gunung berapi tidak datang langsung dari mantel, tetapi dari ruang magmatik besar atau kawah gunung api yang sangat besar yang terjadi karena puncak gunung terpancung oleh erupsi eksplosif yang dahsyat atau karena runtuhnya puncak gunung akibat erupsi efusif yang disebut juga dengan kaldera dan terletak di dalam kerak bumi. Kaldera tersebut terletak pada beberapa kilometer di bawah gunung berapi, langsung berhubungan dengan kawahnya.

Viskositas magma sangat penting untuk menjelaskan letusan gunung berapi karena sangat bervariasi. Magma yang paling kental membentuk gunung berapi di mana batuan cair cenderung memadat segera setelah letusan atau bahkan sebelum keluar dari kawah. Akibatnya, magma ini cenderung menyumbat vulkanik menyumbat lubang dengan tutup dari magma padat pada akhir setiap letusan. Kesimpulan untuk setiap letusan eksplosif hanya merupakan langkah pertama menuju letusan berikutnya, walaupun terjadi setelah beberapa abad, bahkan tekanan dari dasar magma dan gas, cepat atau lambat cenderung membuat tutup tersebut meledak sehingga letusan dari gunung berapi biasanya mendadak dan eksplosif, setelah periode waktu panjang yang tenang.


Kerasnya letusan di daerah sekitarnya dipicu oleh ledakan yang disebabkan oleh gas-gas yang dilepaskan dengan keras oleh magma yang sangat kental, bergerak bersama sejumlah abu, bara, dan puing-puing yang berasal dari bagian-bagian dari gunung yang hancur oleh ledakan. Ini membentuk awan gas panas yang tinggi dan besar dan partikel padat yang dapat runtuh pada sisi-sisi gunung berapi dan membentuk awan dari abu dan gas yang membakar segala sesuatu di sepanjang jalan mereka.
Niall Horan