Selasa, 04 Maret 2014

PRINSIP, UNSUR, dan AZAZ ORGANISASI - Administrasi Perkantoran



A. Prinsip Organisasi



1.Prinsip Perumusan Tujuan
Sebelum suatu organisasi/badan/lembaga,langkah hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat tujuan dibentuknya organisasi/badan.lembaga tersebut. Tujuan yang dibuat haruslah sangat jelas karena tujuan tersebut yang akan menentukan hal-hal yang harus diperbuat atau dilakukan oleh organisasi yang telah terbentuk tersebut.



2.Prinsip Pembagian Kerja
Dalam penata laksanaan kegiatan oragnisasi kita harus melakukan pembagian tugas/kerja/unit untuk menghindari kemungkinan adanya pekerjaan yang tertumpuk dan terjadinya kelalai dalam pekerjaan pada sebuah unit kerja organisasi.



3.Prinsip Pendelegasian Kekuasaan/Wewenang
Dalam menjalankan kegiatan,suatu unit harus diberi kekuasaan/ untuk melaksanakan tugas tugasnya agar dapat dimintai pertanggung jawabannya.



4.Prinsip Tingkat Pengawasan
Berjalannya suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan,harus kita pastikan untuk selalu menjalankan dan melaksanakan sistem pengawasan, karena jika sistem pengawasan tidak ada maka tidak mungkin sebuah organisasi dapat mencapai tujuannya dengan maksimal. Maka karena itu,pembuatan organisasi harus memperhatikan aspek dari kemudahan sistem pengawasan



5.Prinsip Rentang Manajemen

Dalam suatu organisasi perlu kita perhatikan suatu efektivitas dan sebuah efisiensi dari seorang pemimpin yang dapat membawahi beberapa orang yang dibawahinya sehingga seorang pemimpin dapat melakukan tugas kepemimpinannya secara efektif,efisien dan maksimal serta dapat melakukan tugas pengawasan secara optimal.



6.Prinsip Kesatuan Perintah
Dalam menjalankan sebuah organisasi,seseorang bawahan biasanya mempunyai seorang bos atau atasan. Dari bos tersebutlah kita menerima perintah dan kepada bos tersebutlah kita memberikan laporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan pekerjaan kita.


7.Prinsip Kordinasi
Prinsip kordinasi ada usaha untuk mengarahkan seluruh kegiatan unit-unit organisasi agar tertuju pada pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan. Adanya pembagian tugas kepada unit unit kerja tersebut terkadang tanpa kita sadari menimbulkan kecenderungan untuk memisahkan diri dari tujuan organisasi secara keseluruhan. Untuk itu, koordinasi diperlukan agar kita terhindar dari sebuah konflik, dengan mengurangi duplikasi tugas, mengurangi pengangguran, dan memperkuat kerjasama.





B. Unsur-unsur Organisasi

Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut :

• Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama.

• Proses kerja sama sedikitnya antara dua orang

• Jelas tugas dan kedudukannya masing-masing

• Ada tujuan tertentu





1. Sebagai Wadah Atau Tempat Untuk Bekerja Sama

Organisasi adalah merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang untuk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan. Pengertian tempat di sini dalam arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga dengan demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya.



2. Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang

Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan proses kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama tersebut di lakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama di lakukan dalam suatu organisasi, mempunyai kemungkinan untuk di laksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan antar kerja sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya.



3. Jelas tugas kedudukannya masing-masing
Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau pihak hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang satu dengan yang lain.



4. Ada tujuan tertentu

Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan cenderung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi organisasi tidak baik. Selain itu dengan cara mengorganisasi secara baik akan mendapat keuntungan antara lain sebagai berikut :

- Pelaksanaan tugas pekerjaan mempunyai kemungkinan dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif



Secara ringkas unsur-unsur organisasi yang paling dasar adalah :

- Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.

- Harus ada orang-orang yang bekerja sama.

- Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus jelas.

- Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai.





C. Asas-asas Organisasi

Organisasi yang baik, efektif, efisien serta sesuai dengan kebutuhan, harus didasarkan pada asas, beberapa azas dalam organisasi adalah sebagai berikut :



1. Azas Tujuan Organisasi (Principle of organizational objectives)

Tujuan organisasi harus jelas dan rasional; apakah bertujuan untuk mendapatkan laba ataukah untuk memberikan pelayanan. Hal ini merupakan bagian penting dalam menentukan struktur organisasi.



2. Asas Kesatuan Tujuan (Principle of unity of objective)
Suatu organisasi harus ada kesatuan yang ingin dicapai. Organisasi secara keseluruhan dan tiap-tiap bagiannya harus berusaha untuk mencapai tujuan tersebut.organisasi akan kacau bila tidak memiliki kesatuan tujuan.



3. Azas Kesatuan Perintah (Principle of unity of command)

Setiap bawahan menerima perintah ataupun memberikan pertanggungjawaban hanya kepada satu orang atasan, namun seorang atasan dapat memerintah beberapa orang bawahan.







4. Asas Rentang Kendali (Principel of the span of management)


Seorang manajer hanya dapat memimpin secara efektif sejumlah bawahan tertentu, misalnya 3 sampai 9 orang. Jumlah bawahan ini tergantung kecakapan dan kemampuan manajer bersangkutan.



5. Asas Pendelegasian Wewenang (Principle of delegation of authority)


Hendaknya pendelegasian wewenang dari seorang atau sekelompok orang kepada orang lain jelas dan efektif sehingga seorang manajer mengetahui wewenangnya.



6. Azas Keseimbangan Wewenang Dan Tanggung Jawab (Principle of parity of authority and responsibility)


Wewenang dan tanggung jawab harus seimbang. Wewenang yang didelegasikan dengan tanggung jawab yang timbul harus sama besarnya, hendaknya wewenang yang didelegasikan tidak meminta pertanggungjawaban yang lebih besar dari wewenang itu sendiri ataupun sebaliknya.



7. Azas Tanggung Jawab (Principle of responsibility)


Pertanggungjawaban dari bawahan terhadap atasan harus sesuai dengan garis wewenang (line authority)dan pelimpahan wewenang. Dengan kata lain, seseorang hanya akan bertanggung jawab kepada orang yang melimpahkan wewenang tersebut.



8. Azas Pembagian Kerja (Principle of departmentation)


Pengelompokan tugas-tugas, pekerjaan atau kegiatan-kegiatan yang sama ke dalam satu unit kerja hendaknya didasarkan atas eratnya hubungan pekerjaan tersebut.



9. Azas Penempatan Personalia (Principle of personnel placement).


Penempatan orang-orang pada setiap jabatan harus didasarkan atas kecapakan, keahlian dan keterampilannya (the right man, in the right job) : mismanagement penempatan harus dihindarkan. Efektivitas organisasi yang optimal memerlukan penempatan karyawan yang tepat. Untuk itu harus dilakukan seleksi yang objektif dan berpedoman atas job specification dari jabatan yang akan diisinya.



10. Azas Jenjang Berangkai (Principle of scalar chain)


Saluran perintah atau wewenang dari atas ke bawah harus merupakan mata rantai vertical yang jelas dan tidak terputus-putus serta menempuh jarak terpendek., jelas dan menempuh jarak terpendeknya. Hal ini penting, karena dasar organisaasi yang fundamental adalah rangkaian wewenang dari atas ke bawah.



11. Azas efisiensi (Principle of efficiency)


Suatu organisasi dalam mencapai tujuannya harus dapat mencapai hasil yang optimal dengan pengorbanan yang minimal.



12. Azas Kesinambungan (Principle of continuity)


Organisasi harus mengusahakan cara-cara untuk menjamin kelangsungan hidupnya.



13. Azas Koordinasi (Principle of coordination)


Merupakan rangkaian dari asas-asas organisasi lainnya. Koordinasi dimaksudkan untuk mensinkronkan dan mengintegrasikan segala tindakan, supaya terarah pada sasaran yang ingin dicapai.



Neraca Lajur - Akuntansi



NERACA LAJUR





A.Pengertian dan Kegunaan Neraca Lajur



Neraca lajur disebut juga kertas kerja(worksheet ) adalah kertas kerja yang berisisemua data akuntansi yang akan digunakanuntuk membuat laporan keuangan.Neraca lajur bukan merupakanlaporan keungan, tetapi merupakan alatbantu untuk memudahkan dalam membuat laporan keuangan. Karena bukan laporan keuangan, neraca lajur merupakan suatu pilihan (option ),artinya perusahaan boleh membuat neraca lajur, dan boleh tidak. Apabilamembuat, tidak perlu diberikan kepada pihak luar.Untuk perusahaan dengan skala kecil dan akun buku besar tidakbegitu banyak maka dalam membuat laporan keuangan bisa dilakukansecara langsung dari neraca saldo yang telah disesuaikan, akan tetapiuntuk perusahaan yang mempunyai akun buku besar dalam jumlah yangbanyak untuk tujuan ketelitian bisa menggunakan alat bantu yaitu neracalajur.



Neraca lajur berguna untuk memahami arus data informasi darineraca saldo sampai dengan laporan keuangan termasuk didalamnyaadalah jurnal penyesuaian. Disamping itu neraca lajur juga bermanfaatdalam hal kemudahan menemukan kesalahan dalam penyusunan jurnalpenyesuaian.



B. Bentuk dan Isi Neraca Lajur


Bentuk neraca lajur ada 2 (dua) yaitu neraca lajur 10 kolom danneraca lajur 12 kolom. Neraca lajur 12 kolom merupakan neraca lajuryang lengkap. Disebut dua belas kolom karena neraca lajur ini memiliki12 kolom debit dan kredit. Yang sebenarnya di neraca ini terdapat satukolom lagi berisi nama akun. Ke 12 kolom yang dimaksud meliputi:

1.) Kolom 1 dan ke-2 merupakan kolom neraca saldo yang berisi saldo-saldo akun yang belum disesuaikan.

2.) Kolom ke 3 dan ke 4 merupakan kolom yang berisi data penyesuaian.Kolom debit dan kredit dalam data penyesuaian bermanfaat untuk mengkaji ulang neraca lajur tersebut sekaligus untuk mengidentifikasiayat jurnal penyesuaian yang perlu dicatan ddalam jurnal.

3.) Kolom ke 5 dan ke 6 merupakan kolom yang neraca saldo akunsetelah disesuaikan. Kolom ini berasal dari penjumlahan(pengurangan) angka-angka di neraca saldo dengan angka-angkapenyesuaian.

4.) Kolom ke 7 dan ke 8 merupakan kolom yang berisi laporan laba rugi.Kolom laba rugi berisi jumlah-jumlah pendapatan dan beban yangdipindahkan dari neraca saldo setelah disesuaikan.

5.) Kolom 9 dan ke 10 merupakan kolom yang berisi laporan perubahanequitas. Dalam kolom ini saldo akun modal dan penarikan privedimasukkan untuk menghitung perubahan ekuitas yang terjadi padaperiode tersebut.

6.) Kolom ke 11 dan ke 12 merupakan kolom yang berisi neraca. Kolomini berisi pindahan jumlah aset dan kewajiban yang berasal darineraca saldo setelah disesuaikan termasuk pindahan ekuitas darikolom laporan perubahan ekuitas.

Neraca lajur juga harus dilengkapi informasi mengenai namaperusahaan, neraca lajur dan periode pembuatan neraca lajur, yangdiletakkan di bagian atas tengah.











C. Menyiapkan Neraca Lajur



Langkah-langkah membuat Neraca Lajur :

1. Nama perusahaan, Neraca Lajur dan Periode penyusunan ditulis ditengah atas.

2. Mengisi kolom keterangan untuk nama akun-akun.

3. Menyiapkan neraca saldo pada kertas kerja dengan memasukkanangka-angka dari setiap saldo akun yang ada di buku besar dandijumlahkan dari akun pada neraca saldo ke kolom 1 sebelah debitdan ke 2 sebelah kredit.

4. Menyiapkan penyesuaian dalam kolom penyesuaian denganmemasukkan angka-angka dari jurnal penyesuaian pada kolompenyesuaian. Kolom ke 3 sebelah debit, ke 4 sebelah kredit dansetiap kolom dijumlahkan. Kita perlu mengingat bahwa penyesuaiantidaklah dijurnal hingga kertas kerja selesai diselesaikan dan laporankeuangan telah disiapkan.

5. Memasukkan saldo-saldo yang telah disesuaikan dalam kolom neraca saldo setelah penyesuaian dengan cara menjumlahkan atau mengurangkan kolom neraca saldo dan kolom penyesuaian (penjumlahan atau pengurangan dari kolom 1,2,3 dan 4) dari masig-masing akun dan hasilnya dimasukkan ke kolom 5 dan ke 6 (neracasaldo setelah disesuaikan) kolom ke 5 harus dijumlah begitu jugakolom ke 6.

6. Berdasarkan angka dari neraca saldo setelah disesuaikan (kolom 5dan 6) dipilih akun pendapatan dan beban dan dimasukkan ke kolomlaporan laba rugi yaitu kolom ke 7 debit dan kolom 8 kredit. Kolom ke7 dijumlah dan juga kolom 8, jika kolom 8 lebih besar dari pada kolom7 maka laba, angka selisih dimasukkan pada kolom 7 dan sebaliknya.



7. Masih berdasarkan angka dari kolom neraca saldo setelahdisesuaikan, maka dipilih akun modal, laba (kolom ke 7) atau rugi(kolom 8) dan prive dimasukkan ke kolom perubahan modal yaitukolom 9 debit dan kolom 10 kredit. Pada perusahaan yang mengalamilaba, maka angka laba dari kolom 7 dimasukkan ke kolom 10, jika rugidari angka kolom 8 dimasukkan ke kolom 9. Kolom 8 dijumlahkan dan juga kolom 9, selisih yang terjadi merupakan modal akhir yangdimasukkan ke kolom 9.



Berdasarkan angka dari neraca saldo setelah disesuaikan, makaakun tersisa dipindahkan ke kolom neraca yaitu kolom 11 sebelah debitdan kolom 12 di kredit. Kolom ini berisi aset, utang dan modal akhir(angka dari kolom 9) dimasukkan ke kolom 12. kolom 11 dijumlahkan dan juga kolom 12



Makalah Prakarya Dan Kewirausahaan - Langkah Langkah memulai Wirausaha



Kata Pengantar




Assalamualaikum. WR. WB…

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang MAha Esa, karena kami bisa menyusun Makalah Prakarya dan Kewirausahaan dengan tepat waktu.

Makalah ini kami susun dengan sebaik dan semampu kami. Kami berharap bahwa makalah ini telah kami susun ini akan bermanfaat bagi para pembaca sekalian, baik hari ini, esok, atau kapanpun anda membutuhkannya.

Dan juga tidak lupa, bhwa segla kritik dan saran sangat dibutuhkan oleh kami. Agar kami dapat menyadari kesalahan apa yang telah kami lakukan didalam meyusun makalah ini. Serta, dapat membuat kami menjadi lebih baik dalam menyusun makalah dilain waktu.

Terima kasih…

Wassalamualaikum. WR. WB….







Tuban, 19 Januari 2014



Penulis











ii

Daftar isi



Kata pengantar_______________________________________________________________ ii

Daftar isi____________________________________________________________________ iii

Langkah langkah memulai wirausaha______________________________________________ 1

1. Mengetahui usaha yang sesungguhnya_______________________________________ 1

2. Berpikir perubahan_______________________________________________________1

3. Kreatif _________________________________________________________________2

4. Berpikir pada tindakan ____________________________________________________3

5. Pengambilan resiko_______________________________________________________3

6. Kepemimpinan __________________________________________________________3

Kata penutup _________________________________________________________________iv



























iii




Langkah-langkah memulai wirausaha.




1. Mengetahui usaha yang sesungguhnya

Meliputi semua fungsi,aktifitas,dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan menciptakan organisasi usaha (Suryana, 2001). Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah dipasar melalui proses pengobinasian sumber daya dengan cara – cara baru dan berbeda agadapat mampu bersaing.

a. USAHA YANG SESUNGGUHNYA ITU :

Produktifitas seseorang wirausaha bergantung pada kemauan bekerja dengan lebih giat. Agar giat dalam berusaha, kita perlu memiliki motifasi dengan berbagai cara.Artinya ia slalu didorong oleh keinginan untuk mencapai tujuan tertentu.Motifasi bisa diartikan kemauan untuk berbuat sesuatu .

1). MOTIF

Motif adalah kebutuhan, keinginan, dorongan atau impuls.

TEORI TENTANG MTEOTIFASI DIDASARI PADA DUA ASUMSI YAITU ;

- Kebutuhan seseorang dari apa yang dimiliki

- Kebutuhan merupakan hirarki dilihat dari kepentingan nya.



2). DENGAN KETULUSAN , KERJA KERAS DAN INOVASI

Yaitu, kerja yang dilakukan tanpa keluh kesah dimana munculnya dari kekuatan hati. Bekerja keras dengan sungguh-sungguh, menghasilkan sesuatu yang baik, dan dilandasi dengan hati yang tulus.



3)BUKAN JALAN PINTAS , CARA CEPAT MENJADI KAYA

4) MEMBANGUN SECARA BERTAHAP

5)MENJAGA NAMA BAIK , MEMBANGUN REPOTASI

6) BUKAN SEKEDAR PASSIVE INCOME , TETAPI RILL

7)PENDIDIKAN , PERSAHABATAN , SPIRITUALITAS SANGAT PENTING .









2. BERPIKIR PERUBAHAN

Bekerja menjawirausaha harus mempunyai daya kreatifitas yang berasal dari peluang yang ada . Kita harus mengubah pola konsumtif menjadi pola yang produktif . Sebagai wirausaha kita tidak

1

boleh yang negatif terhadap sesuatu yang kita buat .

UNTUK MEMULAI BISNIS PERLU 3 M, yaitu :

a. MOTIVASION ( Motifasi )

b. MIND SET ( Pikiran )

c. MAKE ( Berusaha )







3. KREATIF

Kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang relative berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Seorang wirausaha yang kreatif memiliki peluang lebih besar untuk menciptakan produk yang unik dan berbeda, serta dapat merespon kesempatan dengan lebih baik.



a. Ciri-ciri orang yang berfikir kreatif :


· Mandiri

· Terbuka

· Melihat dengan tidak biasa

· Rasa ingin tahu

· Menerima perbedaan

· Objektif dalam berfikir dan bertindak

· Percaya diri

· Berani mengambil resiko

· Tekun



c. Hambatan dalam kreatifitas:

1) Membatasi penyelesaian problem dengan asumsi yang tidak perlu

2) Berfikir konvensional (tidak bertindak sendiri)

3) Melihat banyak informasi



d. Cara untuk meningkatkan kreatifitas:
1) Peningkatan penggunaan otak kanan (berfikir secara sadar dan realistis/psikomotrik)

2) Mengenali hambatan atau kelemahan kreatifitas kita.

3) Biasakan berfikir berbeda.



2











4. Berfikir pada tindakan

a. ciri-ciri pengusaha :

1) Berorientasi pada PDCA (Plan, Do, Check, and Action), hal tersebut untuk menghindari :

- NATO (No Action Talk Only) yang menghasilkan gosip dan konflik.

- NADO (No Action Dream Only) yang menghasilkan visi dan karya seni.

- NACO (No Action Concept Only) yang menghasilkan teori dan falsafah



b. 8 kebiasaan manusia yang tergolong efektif / 8th Habits of highly effective people

· Pro-aktif (melakukan sesuatu dengan inisiatif sendiri).

· Bermula dari unjung pemikiran (end of mind).

· Dahulukan hal yang utama.

· Berfikir menang-menang.

· Memahami untuk dipahami (membuat sesuatu hal yang menjadikan kebutuhan kita dibutuhkan orang lain).

· Sinergi (mampu bekerja sama)

· Menajamkan ketahanan (fokus), fleksibilitas ( cepat menyesuaikan diri), dan kekuatan.

· Menemukan keunikan dan membantu orang lain menemukannya.







5. Pengambilan resiko

Resiko dalam bahasa inggris sering disebut risk yang berarti kemungkinan mengalami kerugian atau kegagalan karena tindakan atau peristiwa tertentu.









6. Kepemimpinan

Jika kepemimpinan / leadership dapat dilihat dari bagaimana seseorang mampu mempengaruhi, mengkoordinir, memimpin dan mengambil keputusan dalam sebuah organisasi. Salah satu gaya kepemimpinan yang patut dimiliki oleh seseorang wirausaha adalah pemimpin yang memiliki kemampuan mengendalikan diri dan mempengaruhi orang lain dengan tulus, dilakukan dengan kesabaran, tidak dipaksa / memaksa.

3











Kata Penutup



Kami selaku penyusun makalah ini, ingin memohon maaf yang sebesar-besar nya bila ada perkataan dan pengejaan yang salah, ataupun menyakiti pihak tertentu. Kami sama sekali tidak ada unsur kesengajaan untuk itu semua.

Tidak lupa, kami ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besar nya karena sudah menyempatkan waktu anda untuk membaca hasil kerja keras kami.





Hormat kami,



Penulis












iv
Niall Horan